–>

Jumat, 23 September 2022

Jenis unit dalam bisnis rental alat berat


Ada berbagai ragam unit dalam bisnis rental peralatan dan alat berat tergantung jenis. fungsi, dan dapat juga kapasitasnya , yang masing-masing mempunyai tarif dan perhitungan harga sewa yang berbeda, perbedaan tarif ini juga dapat disebabkan umur alat serta kapasitasnya.


Jenis unit menurut spesifikasi nya :


Unit alat berat yaitu unit spesifik alat berat yang tarifnya dibedakan berdasarkan kapasitas dan juga umur alat, misalnya excavator Komatsu pc 200 akan berbeda dengan komtsu PC 380, atau sesama PC 200 namun berbeda umurnya juga akan berdeda tarifnya, jenis alat ini kebanyakan dipakai dalam pertambangan dan kontraktor sipil, perhitungan sewa alat ini dapat ditentukan dengan lama sewa misalnya berdasarkan HM ( hour meter ), berdasarkan hari kalender, bulan kalender ataupun tahun kalender, namun dalam beberapa kasus juga dapat diperhitungan berdasarkan volume kerja (BCM).


Unit kendaraan berat, berbeda dengan unit alat berat maka pada kendaraan berat ini berbeda fungsinya, terutama pada perhitungan tarif sewanya, kendaraan operasional dan kendaraan berat banyak dipakai pada industri tambang (galian ) atau kontraktor, perhitungan sewa dapat berdasarkan waktu seperti pada alat berat, yaitu berdasarkan hari kerja, bulan atau tahun, namun dapat juga berdasarkan hasil kerja, berdarkan KM jarak tempuh, volume atau berat muatan, jenis muatan dan sebagainya.


Menghitung biaya sewa alat berat ( spesifik )


Perhitungan biaya sewa alat berat spesifik maksudnya alat berat perunit yang perhitungan kerjanya per individu alat, maksudnya excavator yang mempunyai indentitas unit misalnya EX-001 maka perhitungan sewanya berdasarkan kerja EX-001 tersebut apakah  per HM, per hari dan sebagainya.


Perhitungan biaya sewa unit gabungan. 


Pada peralatan terutama spesifik di dunia kontraktor, terdapat beberapa beberapa peralatan yang bekerjanya berdasarkan gabungan unit, misalnya TC ( tower crane ) peralatan ini bekerja merupakan gabungan beberapa peralatan, misalnya tower nya sendiri, boom, dan sebagainya yang penentuan sewanya berdasarkan gabungan unit-unit tersebut, disamping biasanya terdapat tambahan biaya pada saat pemasangan ( instalasi ) awal maupun pada saat pembongkarannya.


Perhitungan biaya sewa peralatan penunjang


Yang dimaksud dengan unit penunjang adalah perlatan yang tidak memiliki indentitas unit secara spesifik dan individual, maksudnya bila pada alat berat ada indentitas EX-001 maka pasti akan tertuju ke unit excavator tertentu, bila perusahaan memiliki 5 excavator dengan spesifikasi dan kodisi yang sama maka akan tetap dibedakan indentitasnya, misalnya EX-001, EX-002, EX-03 dan seterusnya, namun terdapat beberapa peralatan yang tidak diinntifikasi secara individual, misalnya scafolding, alat ini biasanya disewa dalam jumlah banyak, namun tidak diindentifikasi secara individual masing-masing unit, dalam kontrak atau surat jalan pasti disebutkan hanya scafolding misalnya 100 set, maka perhitungan sewanya juga akan per set barang tersebut, nilai konttraknya berdasarkan jumlah set tersebut.


Pada system HEMS maka masing jenis sewa tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan rental secara spesifik berdasarkan jenis alat, fugsi dan lain sebagainya, pada artikel berikutnya akan dijelaskan secara rinci satu-persatu, silahkan diikuti.





Rabu, 14 September 2022

Pengelompokan Asset Peralatan pada perusahaan Kontraktor dan Tambang

 



Pada perusahaan yang operasionalnya berbasis armada yaitu perusahaan yang mngendalkan kesiapan peralatan untuk opersional usahanya maka asset terutama fixed asset pada kelompok kendaraan dan peralatan harus dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu : kelompok peralatan produksi dan kelompok peralatan non produksi.

Sebagai penjelasan mengenai peralatan disini adalah seluruh barang milik perusahaan atau yang dikuasai penggunaannya oleh perusahaan baik untuk membantu operasional perusahaan ataupun sebagai faktor produksi, baik sebagai faktor uatam ataupun sebagai pendukung produksi.

Kelompok peralatan produksi

Yaitu kelompok peralatan yang digunakan secara langsung dalam operasional produk perusahaan, misalnya kendaraan proyek seperti dump truck, mixer truck, concrate pump truck, perlatan mesin.

Pada kelompok peralatan produksi ini pun terbagi menjadi 2 bagian yaitu perlatan yang memerlukan perawatan khusus dan rutin seperti alat berat, excavator, dozer, loader dan sebagainya, juga kendaraan yang melibatkan produksi secara langsung, seperti dump truck, water truck, tanki, 

Disamping itu ada kendaraan pendukung produksi, misalnya seperti LV, bus karyawan untuk mengantar ke site, sepeda motor di site dan sebagainya.

Selain yang berupa kendaraan ada juga peralatan berupa mesin, seperti genset, tower light, jack hammer, dongkrak, pallet lift dan sebagainya.

Masih ada lagi kelompok lain terutama pada perusahaan kontraktor yaitu unit pendukung produksi, seperti scafolding, plat kapal , container kantor dan gudang dan sebagainya.

Kelompok peralatan non produksi

Kelompok ini adalah peralatan yang tidak berhubungan dengan produksi atau lapangan atau site. seperti kendaraan operasional, peralatan kantor atau inventaris.



Mengapa harus dibedakan dengan kelompok-kelompok tersebut ?

Karena masing-masing kelompok tersebut mempunya karakter sangat berbeda :

Kelompok produksi disamping memrlukan biaya perawatan dan operasional namun peralatan ini juga menghasilkan, sehingga perhitungan jam kerjanya disamping berkaitan dengan effesiensi biaya perawatan dan operasional , namun jam kerja atau waktu kerja dipergunakan juga untuk perhitungan biaya sewa.

Pada banyak perusahaan divisi peralatan ini dibedakan dengan divisi proyek, sehingga penggambaran alokasi biayanya dengan jalan divisi proyek diperhitungan biaya sewa alat oleh divisi peralatan

Divisi peralatan mencatat jam kerja sebagai pendapatan sewa, baik itu berasal dari perlatan produksi ataupun peralatan pendukung produksi, namun ada perbedaan yaitu pada sisi biayanya, pada peralatan produksi terdapat biaya perawatan dan operasional sebagai lemen pada COGS nya.

Pada divisi proyek, pembeda dari dua kelompok ini adalah pada sisi biayanya, karena pada peralatan produksi disamping biaya sewa , juhga terdapat biaya operasional seperti fuel dan operator, juga pada biaya mobdemob dan juga biaya setting ( pada tower crane ) terdapat biaya dismantling, erection dan material pendukung.

Kesemua biaya tersebut tentu saja akan berhubungan dengan terbentuknya biaya harga pokok proyek.

Pada kelompok perlatan non produksi lebih simpel karena kelompok ini baik biaya operasional maupun perawatannya dibebankan sebagai biaya umum dan tidak berhubungan dengan biaya proyek.

Pada implementasi ( penerapan ) sistem manajemen peralatan menggunakan HEMS ( Heavy Equipment Management System ) yaitu system manajemen operasional dan perawatan kendaraan dan alat berat, dapat dilihat disini 






Rabu, 09 Maret 2022

Pentingnya HEMS sebagai perangkat Manajemen Peralatan bagi perusahaan rental alat berat

 



Manajemen peralatan yang tepat adalah kunci utama keberhasilan bagi perusahaan yang operasionalnya menggunakan peralatan seperti alat berat, kendaraan berat, mesin-mesin, tools, dan kendaraan pendukung lainnya bagi perusahaan seperti perusahaan rental alat berat, perusahaan jasa konstruksi, kontraktor pertambangan, perusahaan pelaksana project sipil dan lain-lain, karena dengan pengelolaan peralatan yang baik dan tepat maka secara langsung akan berpengaruh positif bagi kinerja dan kemajuan perusahaan, bahkan kalau tidak hal ini adalah merupakan key success perusahaan.


Namun ternyata mengelola peralatan dengan tepat bukanlah yang mudah, karena ada sejumlah masalah atau problematika yang pasti ditemui oleh perusahaan, sedikitnya ada … masalah diantaranya :


Unit peralatan


1. Jumlah : unit yang banyak memerlukan monitoring untuk perawatan dan pengelolaan operasional alat.
2. Jenis : dalam jumlah peralatan yang banyak tersebut hamper bisa dipastikan terdapat jenis, merek, tipe, karakter yang juga sangat beragam.
3. Lokasi : tempat peralatan yang tidak dalam satu tempat, dan biasanya tersebar di berbagai tempat yang sangat berjauhan,baik itu tempat penyimpanan ( pool) maupun tempat kerja ( project ) peralatan.
4. Kontak kerja : setiap project memiliki kontrak kerja yang berbeda, begitupun jumlah dan jenis peralatan yang berada di dalamnya.
5. Setiap unit memerlukan bahan bakar setiap hari, sehingga perlu pencatatan dan monitoring penggunaannya.
6. Setiap peralatan tentu saja menggunakan operator yang berbeda, yang tentu saja perhitungan upah dan insentif yang diperhitungkan juga berbeda.
7. Setiap unit memiliki masa legalitas yang berbeda, misalnya STNK. KIR, SILO dan surat perijinan lainnya yang masing-masing memiliki masa expire berbeda pula.


Project


  1.     Setiap perusahaan rental, jasa kontruksi atau kontraktor tambang pasti memilki ikatan kerja ( kontrak ) dengan berbagai perusahaan penyewa atau pengguna, dan setiap kontrak memiliki syarat dan klausul yang berbeda.
  2.     Setiap project menggunakan tidak satu unit dan jenis yang berbeda, dan setiap jenis unit tadi memiliki catatan kerja dan tarif sewa yang berbeda.
  3.     Setiap project memiliki jangka waktu yang berbeda, dan tarif sewa setiap unit kadang berbeda sesuai kesepakatan.


Operasional


  1.  Setiap unit mempunyai cara dan karakter operasional yang berbeda sesuai fungsinya, sehingga setiap unit harus bisa dipastikan akan dioperasikan oleh orang yang tepat.
  2. Setiap unit perlu pencatatan kinerja ( jam kerja ) yang berbeda sesuai fungsi dan jenis kontraknya, dan pencatatan kinerja inilah yang dijadikan dasar utama penentuan biaya unit ( besarnya biaya sewa )..    
  3. Setiap unit perlu diperiksan setiap hari ( P2H ) untuk menjamin kehandalan dan keamanannya.
  4.  Setiap unit harus bisa dipastikan dioperasikan di tempat yang tepat sesuai kontrak kerja.


Perawatan


  1.     Setiap unit harus dapat diketahui kondisinya setiap hari, dan dapat di monitor penanganan masalahnya se detail mungkin.
  2.    Setiap keluhan harus dapat ditangani secepat dan sebaik mungkin oleh tenaga yang kompeten, serta penanganannya dapat di monitor oleh manajemen.
  3.  Penanganan perawatan dan perbaikan harus dilakuakan secara tepat jenis sparepartnya sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
  4.  Setiap penanganan perbaikan harus dapat dipastikan perlakukan penggantian sparepartnya.
  5.  Perawatan rutin harus sesuai jadwal dan spesifikasi kerjanya.


SDM ( Tenaga kerja lapangan )


  1. Setiap unit harus dapat dipastikan akan dioperasikan oleh operator yang tepat, sehingga perusahaan tidak dirugikan dengan kerusakan unit karena operator coba-coba.
  2.  Setiap tenaga lapangan ( operator, driver dan mekanik ) harus terdata dengan lengkap jati dirinya serta kemudahan untuk menghubunginya.
  3. Setiap tenaga kerja harus dapat dimonitor kinerjanya karena akan berhubungan dengan system pengupahannya.
Itulah sederet problematikan dalam pengelolaan atau manajemen peralatan, khususnya peralatan berat yang tentu saja diperlukan penangan khusus yang tidak mudah, untuk menangani pengelolaan peralatan yang sedemikian tersebut tetunya diperlukan tenaga ahli yang sulit didapatkan dan biaya yang cukup besar.


Lalu bagaimana solusinya ?



Beruntung saat ini telah ada suatu system karya anak bangsa yang handal telah diuji di perbagai lapangan di sepanjang Nusantara, karena diciptakan oleh ahli yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam bidang system informasi manajemen peralatan, beruntungnya system ini dibuat dengan dukungan software berbasis web sehingga sanagt mudah dioperasikan oleh bagian-bagian yang berbeda dalam perusahaan walaupun tempatnya terpisah jauh.


Dan lebih mudahnya lagi karena system ini karya anak bangsa sehingga ditemui kemudahan dalam operasionalnya karena baik pembuat system maupun penggunanya memiliki karakter budaya dan Bahasa yng serupa.


Dan hebatnya lagi system ini walaupun telah memiliki standar yang telah teruju di berbagai bidang manajemen peralatan namun tetap memberikan celah untuk penyesuaian ( modifikasi ) dengan kebutuhan spesifik yang tentunya setiap perusahaan hamper dapat dipastikan memiliki karakter spesifik yang berbeda.


Anda ingin mencoba HEMS, silahkan hubungi 0812.2014.8841 atau kunjungi terlebih dahulu excavator.id


Rabu, 02 Maret 2022

Tips Menggunakan Bulldozer yang Meski Diperhatikan Berbagai Pihak

 

pixabay

Dalam melakukan proyek pembangunan, bulldozer menjadi salah satu alat berat yang paling sering digunakan. Wajar jika nyaris semua orang tidak asing dengan alat berat yang satu ini. Bulldozer sendiri adalah alat berat yang memang didesain khusus untuk mendorong dan juga memotong sejumlah material hannya dalam waktu beberapa detik saja. Ukurannya memang tergolong cukup besar. Namun ia tetap mempunyai peran yang sangat penting dalam penyelesaian berbagai proyek, jika digunakan dengan baik dan benar.

 

Sayangnya, alat ini mudah rusak jika tidak digunakan dengan baik dan benar. Sehingga bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar. Bahkan, kerugian yang dihasilkan bukan hanya menimbulkan kerusakan pada bagian spare partnya, tapi juga bisa membuat cider yang khusus, dan berakhir pada kematian. Itulah mengapa, perusahaan Anda meski memiliki armada yang memang mengetahui bagaimana cara menggunakan alat berat ini dengan baik dan benar. Serta melakukannya secara hati-hati. Karena jika tidak, pasti akan berdampak buruk. Sebelum hal-hal buruk terjadi, perhatikan beberapa cara atau tips menggunakan bulldozer berikut.

1.      Sudah sertifikasi

Adapun tips yang pertama ialah, armada yang menggunakan atau mengoperasikannya adalah ia yang sudah mempunyai sertifikasi, professional, dan juga kompeten. Selain itu, juga sudah mempunyai SIM. Di mana, SIM di sini berbeda dengan SIM kendaraan pada umumnya. SIM ini adalah perlengkapan wajib untuk seorang armada atau operator alat berat. Sehingga, jika yang mengenakannya adalah mereka yang masih baru, memang sangat wajib hukumnya untuk didampingi.

2.      Menggunakan sabuk pengaman

Tips kedua adalah dengan selalu menggunakan sabuk pengaman. Tanpa terkecuali. Karena memang, penggunaan sabuk pengaman menjadi hal wajib bagi mereka yang mengenakan bulldozer.

3.      Nyalakan mesin dengan tepat

Sebagai seorang armada atau operator, Anda meski memahami, bahwasanya mesin hanya boleh dihidupkan saat Anda sudah duduk di kursi. Selain itu, perhatikan juga  disekitar. Jika ada benda yang menghalangi jarak pandang, maka segera singkirkan benda tersebut. Karena tidak boleh ada satupun benda yang boleh menghalangi jarak pandang. Itu artinya, pandangannya memang benar-benar harus jelas.

4.      Bulldozer dilengkapi dengan alarms

Tips berikutnya ialah, bulldozer yang digunakan meski dilengkapi alarm back-up otomatis yang bisa didengar di seluruh lokasi. Hal ini untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diduga. Selain itu, seorang operator juga meski menerapkan sistem kontrol lalu lintas saat menggunakannya di tempat umum. Flaggers meski diturunkan untuk peringatan.

5.      Jauhkan bulldozer dari overhead

Overhead memang menjadi sesuatu yang meski dijauhkan dari berbagai hal. Termasuk oleh bulldozer. Anda Juga meski mematikan mesin ketika sedang melakukan pengisian bahan bakar. Sebagai perusahaan konstruksi, tentu bukan hanya bulldozer yang mesti diperhatikan dan dikelola. Di mana, pasti masih ada alat berat lainnya. Sehingga, perusahaan meski menggunakan sistem manajemen untuk memudahkan banyak hal. Salah satu sistem manajemen yang sangat recommended digunakan adalah HEMS.

HEMS merupakan kependekan dari Heavy Equipment Management System. Yang mana, ia adalah sebuah program yang basisnya adalah sebuah web. Yang akan berperan untuk memudahkan Anda dalam mengelola berbagai macam jenis alat berat. 

Yakni, dengan sangat mudah, cepat, dan simple.  Yang paling menarik dari sistem yang berbasis web ini adalah, ia bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa kebutuhan perusahaan yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Layanan ini akan diberikan selama setahun. Mulai dari menyusun database awal, kemudian membangun sistem, membuat program, dan lain sebagainya.

  

 

 

Senin, 28 Februari 2022

Pentingnya Pemahaman Mengenai Alat Berat Dan Manajemen Yang Tepat

 

pixabay

Dalam melakukan pekerjaan konstruksi, dibutuhkan yang namanya perencanaan. Di mana, perencanaan ini memang harus benar-benar dipersiapkan dengan matang. Dengan tujuan, agar pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan lancar. Mulai dari tahap studi kelayakan, kemudian detail engineering design, sampai ke tahap pelaksanaan atau pembangunan.  Hal-hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan output sesuai harapan di awal. 

Dan untuk mencapai hasilnya, waktu menjadi hal yang juga penting diperkirakan, kemudian ada juga alat berat apa saja yang akan digunakan, sampai dengan bahan-bahan yang dibutuhkan dan akan digunakan.

Adapun alat berat yang nantinya digunakan ketika proses pengangkutan, penggalian, dan juga penimbunan adalah dump truck dengan excavator. Kedua jenis alat berat ini merupakan alat berat konstruksi yang sangat sering digunakan. Bahkan, nyaris semua proyek menggunakan keduanya. Sehingga, sebuah perusahaan memang harus dapat memilih exvactor yang memiliki kemampuan sangat baik, dan bisa digunakan di kondisi lapangan tertentu. Sama halnya dengan pemilihan dump truck.

Kalau untuk dump truck sendiri penggunaannya meski sesuai dengan kondisi lapangan, waktu, biaya, dan juga volume material yang akan diangkat. Sehingga, besarnya kapasitas sebuah dump truck pasti akan tergantung dengan waktu yang nantinya diperlukan dalam membuat materialnya ke dalam truk yang digunakan. Adapun tujuan dari pemilihan alat berat yang tepat  adalah untuk menciptakan kelancaran selama proses pembangunan, apapun proyeknya.

Karena jika sampai salah pilih alat akan berdampak terhadap banyak hal nantinya. Seperti terlambatnya proyek selesai, molor, sampai dengan manajemen waktunya yang tidak efisien. Dan ini tentu akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Sehingga, dalam proses pemilihan ini, harus ada pihak yang memang memiliki pemahaman bagus dan benar akan alat-alat berat yang akan digunakan. Hal ini agar semua berjalan dengan baik dan lancar. Di mana, pemilihan alat berat yang baik dan tepat dibutuhkan untuk proyek apapun. Termasuk dalam proses pembuatan bendungan.

Jadi sebenarnya, alat berat apapun yang dibutuhkan, memang harus dipilih dengan tepat. Adapun saran dari kami, pilihlah alat berat berkualitas yang berasal dari perusahaan atau brand ternama. Karena perusahaan ternama pasti menawarkan produk yang berkualitas, yang akan menunjang proses pengerjaan proyek nantinya. Untuk saat ini, sudah cukup banyak perusahaan yang menawarkan alat berat dengan kualitas cukup baik. Namun, usahakan untuk menggunakan alat berat yang berasal dari perusahaan besar dan terkenal di tanah air.

Jika semua alat beratnya sudah dibeli, perusahaan Anda membutuhkan sistem manajemen yang baik untuk mengatur semua alat berat yang ada. Sistem manajemen yang baik untuk dipilih adalah HEMS. HEMS merupakan kependekan dari Heavy Equipment Management System. Yang mana, ia adalah sebuah program yang basisnya adalah sebuah web. Yang akan berperan untuk memudahkan Anda dalam mengelola berbagai macam jenis alat berat. Yakni, dengan sangat mudah, cepat, dan simple. 

 Yang paling menarik dari sistem yang berbasis web ini adalah, ia bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa kebutuhan perusahaan yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Layanan ini akan diberikan selama setahun. Mulai dari menyusun database awal, kemudian membangun sistem, membuat program, dan lain sebagainya.

Itulah dia sekilas mengenai pentingnya pemahaman mengenai alat berat dan manajemen yang tepat yang meski diperhatikan.

 

 

 

 

 

Ketahui Tips Aman Pengoperasian Alat Berat

pixabay

Dalam proses pembangunan sebuah proyek, alat berat mempunyai atau memegang peranan yang sangat penting. Alat berat ini sendiri dapat diartikan sebagai  mesin yang mempunyai ukuran besar, yang dirancang khusus untuk menjalankan fungsi konstruksi. 

Mulai dari pengerjaan tanah, pembangunan gedung, jalan, bendungan, pertambangam, perkebunan, ataupun yang lainnya. Misal, ada alat berupa exvactor, kemudian loader, mixer, crane, dump truck, dan lain sebagainya. Meskipun tergolong sangat membantu dan memudahkan pengerjaan berbagai proyek, namun tetap saja, alat ini meski digunakan dengan baik. Karena jika tidak, bisa menyebabkan risiko kecelakaan yang besar.

Apalagi sebenarnya, di perusahaan konstruksi, alat berat yang dimiliki bukan hanya satu jenis, dan satu tipe saja. Melainkan ada banyak sekali tipe dan jenis, dengan kegunaan dan fungsi yang berbeda. Di mana, seluruh alat tersebut meski dikelola dengan baik menggunakan sistem manajemen yang tepat. Misal, dengan menggunakan sistem manajemen HEMS. HEMS merupakan kependekan dari Heavy Equipment Management System.

Yang mana, ia adalah sebuah program yang basisnya adalah sebuah web. Yang akan berperan untuk memudahkan Anda dalam mengelola berbagai macam jenis alat berat. Yakni, dengan sangat mudah, cepat, dan simple.   Yang paling menarik dari sistem yang berbasis web ini adalah, ia bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa kebutuhan perusahaan yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Layanan ini akan diberikan selama setahun. Mulai dari menyusun database awal, kemudian membangun sistem, membuat program, dan lain sebagainya.

Tips menggunakan alat berat

bIasanya, kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh penggunaan alat yang salah bisa mengakibatkan cedera yang cukup serius. Bahkan, tidak jarang juga memakan korban jiwa. Kecelakaan terbesar diakibatkan oleh human error, atau kesalahan manusianya.  Itulah mengapa, sebuah perusahaan meski memiliki tenaga yang profesional, yang dapat mengoperasikan alat dengan baik dan benar.

Adapun potensi bahaya yang bisa ditimbulkan dari perngoperasian yang kurang tepat ialah alar terguling, tumbang, ataupun terjungkal ke arah depan, pekerja akan tertimpa ataupun terjepit alat, atau jatuh dari alat beratnya, pekerja tersengat listrik, dan pekerja tertabrak alat berat.

 Sementara penyebabnya bisa saja karena pelatihan operator yang memang kurang memadai, lingkungan sekitar atau lingkungan kerja kurang aman, adanya kelainan pada inspeksi dan pemeliharaan, pengoperasian yang tidak sesuai prosedur yang ada, desain mesin cacat, dan beberapa yang lainnya. Oleh karena itu, berikut adalah tips aman jika akan mengoperasikan alat berat.

1.      Survey lokasi

Yang pertama ialah dengan melakukan survey terlebih dahulu. Karena rencana pengerjaannya meski dikomunikasikan kepada seluruh pihak yang terlibat. Jika memang diperlukan, seorang spotter meski ditunjuk agar bisa membantu pihak operator.

2.      Melakukan persiapan

Yang berikutnya ialah dengan melakukan persiapan.  Pastikan bahwasanya alat berat yang digunakan dalam kondisi baik dan layak untuk digunakan. Anda dapat melakukan pengecekan dengan menggunakan formulir pemeriksaan yang ada. Jika memang terdapat kerusakan, maka laporkan sesegera mungkin, dan lakukan perbaikan. Kalau memang perlu, gunakan juga Alat Pelindung Diri.

Dua tips diatas memang terkesan sederhana, namun mempunyai dampak yang besar terhadap proses pengerjaan dan pengoperasian alat berat artinya. Khususnya tips yang kedua. Itulah mengapa, kedua tips di atas memang benar-benar meski dilakukan dengan baik dan tepat untuk menghindari hal-hal buruk terjadi.

 

 

Minggu, 27 Februari 2022

Macam Macam Truk Pengangkut Alat Berat dan Sistem Manajemen Terbaik untuk Mengelolanya

 

pixabay

Truk adalah salah satu jenis alat berat yang tergolong pada alat pengangkut material pada klasifikasi fungsional. Alat berat yang satu ini memiliki design yang luas dan mampu mengangkut beban yang berat. Dalam proyek konstruksi, ternyata jenis truk sangat banyak. Pada kesempatan kali ini kita akan mengetahui macam- macam truk pengangkut alat berat.

Macam- Macam Truk Pengangkut Alat Berat

1. Truk Tronton

Truk Tronton terdengar familiar bagi sebagian orang. Ketika kita melewati jalan raya, secara tidak sengaja kita pasti berpapasan dengan truk tronton. Truk tronton adalah jenis truk yang berukuran panjang dan luas. Biasanya truk ini menggunakan 10- 12 buah ban untuk bergerak. Dengan banyak ban tersebut, truk tronton mampu mengangkut banyak material dalam sekali angkut. Bahkan lebih hebatnya, Truk tronton mampu mengangkut beban sebanyak 20 ton. Alat berat ini berguna untuk mengangkut material seperti besi ulir, tiang pancang, dan sebagainya sesuai dengan ukuran bak.

2. Trailer Truck

Berikutnya yaitu Trailer Truck. Trailer Truck termasuk pada jenis truk terbesar dan terpanjang melebihi truk tronton. Tahukah anda, bahwa Trailer Truck memiliki ban sebanyak 16 sampai 20 buah? Dengan jumlah tersebut, Trailer Truck juga bisa mengangkut material sampai dengan bobot 26 ton. Alat berat jenis ini cukup populer dan banyak digunakan. Karena mampu membawa beban yang banyak.

3. Truk Lowbed

Truk lowbed merupakan salah satu truk yang berfungsi untuk mengangkut alat berat. Anda mungkin pernah melihat truk tanpa bak yang mengangkut sebuah excavator. Nah, itulah truk lowbed. Trik ini memiliki sasis yang lebih rendah. Sasis yang rendah berguna untuk memudahkan naik turunnya alat berat saat dipindahkan. Keunggulannya, Truk lowbed lebih panjang dari truk jenis lain.

4. Truk Lossbak

Sesuai dengan namanya, Truk Lossbak adalah truk yang tidak mempunyai bak. Bagian belakang truk di design tanpa bak supaya memudahkan mengangkut alat berat jenis apapun. Jadi, kita tidak akan takut alat berat yang diangkut tidak muat. Truk Lossbak meruapakan sebuah sebutan untuk jenis truk lainnya yang tidak memiliki bak.

5. Off Highway Truck

Off Highway Truck sering dijumpai pada area pertambangan. Truk ini memiliki desain yang berbeda dari truk kebanyakan. Alat berat ini memiliki ban dengan ukuran besar dengan jumlah 6. Biasanya, off highway truck berfungsi untuk mengangkut batu bara dan hasil tambang lainnnya.

6. Truck Self Loader

Truck Self Loader juga termasuk pada jenis truk pengangkut alat berat yang populer. Jenis truk ini dilengkapi dengan teknologi hidrolik. Sehingga, truk dapat menyesuaikan kemiringan posisi pada saat proses pengangkutan alat berat maupun pada saat menurunkan alat berat dari truk. Contoh alat berat yang menggunakan angkutan ini yaitu Bulldozer dan excavator.

7. Truk Towing

Disamping berguna untuk mengangkut mobil yang berhenti di jalan tol, Truk towing juga sering digunakan untuk mengangkut alat berat. Perbedaannya, alat berat yang bisa diangkut oleh Truk Towing berukuran kecil. Seukuran dengan mobil- mobil pribadi.

Itulah 7 macam truk pengangkut alat berat yang sering digunakan. Nah, untuk memelihara truk pengangkut sekaligus alat beratnya. Perusahaan membutuhkan sebuah sistem manajemen yang memanfaatkan teknologi. Kini hadir layanan HEMS atau Heavy Equipment Management System. Layanan ini menawarkan jasa pembuatan sistem berbasis web khusus untuk manajemen alat berat konstruksi. HEMS menawarkan layanan 12 bulan untuk membuat sistem yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam mengelola alat berat.